Dalam acara itu, Ms. Sari, sang Principal (Kepala Sekolah), memberikan presentasi panjang lebar tentang TK dan SD Islam Internasional Embun Pagi. Menurut Ms. Sari, pengajaran yang diberikan di TK dan SD Islam Internasional Embun Pagi bersifat active learning (mungkin sama kali ya dengan CBSA, hehehehe) dengan menerapkan metode hands-on experience. Dengan demikian, siswa mempelajari materi pelajaran bukan cuma duduk manis mendengarkan ibu gurunya cuap-cuap di depan kelas. Setiap siswa akan terlibat aktif sehingga mereka merasakan sendiri materi pelajaran yang diberikan sebagai suatu pengalaman. Kelebihan lainnya adalah rasio guru-murid yang kecil. Embun Pagi membatasi maksimum ada 15 siswa dalam satu kelas. Harapannya, setiap siswa akan mendapatkan perhatian yang lebih besar dari guru dan guru bantunya.
Dalam memilih sekolah Islam, bagi gue dan Tia sebenernya yang paling penting adalah Islam yang bagaimana yang bakalan dipelajarin Ara di sekolah itu. Gue dan Tia sepaham bahwa Ara harus belajar Islam yang moderat, dalam artian bahwa Ara gak bakalan belajar prinsip “Holier Than Thou” kayak yang sering kita berdua temuin di kampus dulu. Untuk itu kita punya trik (yang diajarin kakak gue yang kepala SD): liat pakaian gurunya. Kalo guru perempuannya gak keberatan pake celana panjang dan jilbabnya bukan “jilbab gondrong” dan guru laki-lakinya pake celana yang nutup mata kaki, itu berarti sekolah Islam yang “aman”. Syukurlah, guru-guru di Embun Pagi punya keyakinan yang sama dengan kita berdua. Bahkan Ms. Sari selalu pake jilbab “funky” ke sekolah.
Kemarin Tiara diminta datang ke Embun Pagi untuk mengikuti tes masuk. Kita diminta dateng jam 10 pagi dan karena terlalu excited, kita sampe di sana jam 9.30. Waktu yang masih luang itu dipake Tiara untuk berpuas-puas main di playground sekolah itu. Semua permainan dicobain, sampe-sampe dia mau juga nyobain berenang di kolam renang yang ada di belakang sekolah. Sambil nemenin Ara main, kita berdua sebenernya juga melihat-lihat keadaan di sekolah itu, termasuk kondisi toiletnya ketika Tiara tiba-tiba minta dianter pipis. Syukurlah, semua dapet nilai bagus dari kita berdua.
Untuk tes ini kita berdua sudah berusaha untuk mempersiapkan Tiara. Kita kasih pertanyaan yang kira-kira akan diajukan serta jawaban yang kita harapkan. Tapi dasar Tiara, dia malah bikin mamanya senewen karena dia malah joking around. Waktu mamanya Tanya hobinya apa, dia jawab “Kentut!” sambil nyengir gede. Waktu disuruh nyanyi, dia malah nyanyi lagu Jablay. Diminta sebut namanya, dia malah nambahin “cantik sekali” di belakang namanya. Ada-ada aja itu bocah, semakin dia liat kita senewen, dia malah cekikikan.
Untunglah, meskipun malu-malu di awalnya, Tiara ternyata anak yang bisa dibanggain. Dia menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Ms. Sari dengan baik, khususnya soal warna, bentuk, angka dan huruf. Dia juga berhasil menempelkan bentuk-bentuk di tempat yang benar, tapi Ara agak kesulitan ketika disuruh menggunting kertas. Itu karena seumur-umur Ara gak pernah boleh pegang gunting, apalagi kalo ada neneknya. Tiara dengan senang hati menyanyikan lagu “Twinkle-twinkle Little Star” sambil terus mewarnai gambar kupu-kupu yang dikasih oleh Ms. Sari. Selesai tes, Ms. Sari meminta kami untuk langsung ke kantor administrasi, padahal dia Cuma bilang bahwa hasil tesnya “OK”. Meski sedikit agak ragu, kita bertiga pergi ke ruang administrasi, dan ternyata petugas di ruang itu sudah diberitahu tentang hasil tes Tiara. Kami diminta untuk membayar uang Educational Development Program dan SPP bulan Juli 2008. Dasarnya emang kita sudah terlalu excited, kita tanpa ragu langsung minta waktu beberapa buat pergi ke ATM (karena bank kita beda dengan bank mereka) dan balik dalam waktu 30 menit dengan uang tunai untuk membayar lunas semua kewajiban kami. Done! Satu bangku di TK Islam Internasional Embun Pagi untuk Tiara sudah kami dapatkan!
Susah untuk menggambarkan senangnya hati kami saat ini karena Tiara begitu cerdas saat itu sampai-sampai Ms. Sari sempat bilang, “She is such a smart girl!” Wuihhhhh!!! Terbang rasanya mendengar pujian kayak gitu ….