Rabu, November 19, 2008

Ara Belajar Jadi Balerina


Udah dua dua minggu Ara ikut lest balet di sekolahnya. Ya, sejak dapet surat edaran dari kepala sekolah bahwa akan ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler, Ara ngotot untuk memilih balet sebagai ekskul yang akan dia ikuti. Berkali-kali gue dan Tia nanya ke Ara tentang pilihannya itu. Takutnya, dia cuma ikut-ikutan temen-temennya aja dan ujung-ujungnya berhenti di tengah jalan. Tapi, setiap kali mamanya tanya, jawaban Ara selalu sama dan pada akhirnya dia bete juga ditanyain terus dan bilang ke mamanya, "Ara kan udah bilang, Ara mau ikut balet, biar kayak princess ..." Well, that's it then ... Mamanya Ara pun mencentang "balet" pada formulir pendaftaran.

Akan tetapiii ... pada pagi hari di mana rencananya hari itu Tia akan menyerahkan formulir pendaftaran yang udah dicentang pada kolom "balet", Ara bilang ke mamanya bahwa dia mau ikut kelas melukis aja. Akhirnya pagi itu kita tegesin ke Ara bahwa dia cuma boleh ikut satu kelas ekskul aja dan suruh dia pilih antara balet dan melukis. Pertimbangan kita adalah bahwa kelas-kelas ekskul itu kan setelah jam pulang sekolah, dan biasanya Ara udah kecapean begitu sampe di rumah. Kalo dia ikut dua kelas di dua hari berbeda, kita khawatir dia gak kuat. Setelah berfikir sambil sarapan, akhirnya Ara bilang, "Ya udah ... Ara ikut balet aja deh." Jadilah hari itu Ara dimasukkan ke daftar peminat kelas balet.

Pada hari Selasa (11/11) lalu, kelas balet dimulai. Baju dan sepatu balet juga dibagikan ke semua anak pada hari itu. Untuk pertemuan pertama ini, Tia dan bunda-bunda lainnya dibolehin masuk ke kelas untuk meninjau langsung latihan. Sayang, andai aja Tia tau bakal dibolehin masuk kelas, dia pasti akan nenteng handycam buat ngabadiin momen latihan balet pertama Ara. Di bawah bimbingan miss Yanti, pelatihnya, Ara dan kawan-kawannya - termasuk si kembar Najwa dan Najma serta temen Ara dari kelas K1A, Natri - mulai berlatih gerakan-gerakan dasar balet. Di akhir sesi latihan, miss Yanti yang baik hati membagikan sticker ke peserta kelas balet.

Pada waktu gue pulang dari kantor, Ara dengan bangga memamerkan baju, celana, sepatu dan tutu yang baru aja dia dapet dari sekolah. Dengan baik hati pula dia memperagakan beberapa gerakan yang dia pelajarin waktu latihan. Seneng banget liat dia begitu seneng dengan kegiatan barunya, meskipun itu berarti ada sati item lagi dalam pengeluaran bulanan gue: iuran les balet ...