Selasa, Desember 11, 2007

Lihat, Ayah! Ara Bisa Nulis!

Gak terasa sebentar lagi Ara akan masuk TK. Sejak beberapa bulan yang lalu gue dan Tia udah sibuk tanya kiri-kanan tentang beberapa TK yang ada di sekitar Billy&Moon. Dari riset yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa ada tiga macam TK di sekitar tempat tinggal kami: TK umum, TK kelas kampung dan TK Islam dengan kurikulum Internasional.

TK umum yang terdekat dari rumah kami termasuk salah satu TK yang bagus kualitasnya. Lulusannya dijamin siap untuk belajar di tingkat SD, yang sekarang semakin sulit aja pelajarannya. Tidak seperti TK lain yang tidak lagi menggunakan sistem klasikal, TK tersebut masih setia menggunakan meja dan kursi kecil untuk anak-anak didiknya. Namun demikian, metode pengajarannya tetap dibuat menarik sehingga anak tetangga kami yang terkenal bengal pun rela bangun pagi untuk segera berangkat ke sekolahnya.


Yang gue maksud dengan TK kelas kampung di sini bukan berarti TK di tengah kampung. Meskipun ada satu atau dua yang dibuka di tengah kompleks perumahan, namun penyelenggaraanya gak jauh beda dengan TK-TK yang ada di pinggiran. Beberapa orang tetangga yang pernah mengirim anaknya belajar di sana sempat mengeluh karena anak mereka ternyata tidak siap untuk belajar di SD, sehingga harus masuk kelas persiapan terlebih dahulu.


Di daerah sekitar kompleks tempat gue tinggal sekarang, ada dua TK yang menerapkan kurikulum internasional. TK-TK tersebut merupakan wujud dari keinginan kami berdua. Gue kepengen Ara masuk TK Islam agar bisa mendapat pendidikan dasar Islami yang baik, sedang Tia kepengen Ara belajar di sekolah bilingual supaya bisa belajar bahasa asing sejak dini. Kedua TK tersebut adalah TK Islam berkurikulum internasional yang mengenalkan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Impian menjadi nyata, kan? Ara bisa belajar Islam dengan baik sambil belajar Bahasa Inggris. Kedua TK tersebut juga punya SD sebagai jenjang pendidikan berikutnya.


Setelah riset tambahan atas kedua calon TK pilihan kami ini, kami mendapatkan informasi yang mengejutkan tentang salah satu TK tersebut. TK itu ternyata berafiliasi dengan sekolah di Malaysia, yang sebagai akibatnya setiap anak yang akan lulus SD harus pergi ke Malaysia selama dua minggu untuk ujian tambahan. Sedang TK dan SD Islam Internasional satunya yang tak jauh dari situ tidak punya embel-embel tambahan itu. Dari hasil blog walking, gue juga tau bahwa salah satu awak televisi yang terkenal di ibukota juga punya anak yang belajar di sekolah itu. Mengingat orang itu adalah profesional muda yang terpelajar, gue dan mamanya Ara akhirnya beranggapan bahwa pilihan yang dia bikin itu pasti udah well-informed. Gak salah dong kalo gue nebeng … hehehehe …. (gak mao cape nih …). Sekarang gue lagi nunggu undangan dari TK & SD ini untuk acara Open House mereka. Mudah-mudahan mereka gak lupa ngundang gue … Hehehehehe …


Tapi, sebenarnya gue dan Tia udah mulai mengenalkan huruf-huruf kepada Ara lama sebelum kami mulai mencari informasi tentang TK dan SD. Segala macam alat peraga kami beli, termasuk VCD pelajaran. Pelan-pelan, Ara sudah mulai mengenal huruf. Gue juga rajin beli buku latihan menulis (yang isinya huruf-huruf yang ditulis dengan titik-titik yang harus disambung sebagai latihan menulis huruf) di depan Wisma Metropolitan setiap habis Jum’atan (Lima ribu tiga …. Lima ribu tiga … Lima ribu tiga !!!) Ternyata Ara suka latihan menulis huruf itu. Kalo bukunya sudah habis, dia pasti minta dibeliin lagi. Karena cuma lima ribu dapet tiga buku, dengan senang hati gue bawain buku-buku baru setiap kali dia minta.


Kemarin gue dikagetin sama Ara. Dia yang lagi duduk tenang di meja belajarnya memanggil gue buat ngeliat dia aksi belajar menulis. Mbak-nya Ara mendiktekan huruf-huruf yang harus Ara tulis dan Ara menuliskannya dengan cepat dan benar !! Dalam waktu singkat dia bisa menuliskan nama lengkapnya: TIARA HALIZA ALFARANI dan kata-kata pendek lainnya (termasuk mama dan ayah, tentunya). Gue jadi yakin, Ara pasti akan bisa ngikutin pelajaran dengan baik nanti di TK. Tapi, kenapa tulisan kamu gak lurus gitu ya, nak? Hahahahaha ….


Senin, Desember 10, 2007

Oleh-oleh dari Singapura dan Hongkong

Minggu lalu, gue diminta nemenin seorang klien, pengacara-pengacaranya dan beberapa orang polisi ke singapura dan Hongkong. Sayang, gue gak punya waktu banyak buat sight-seeing (iya lah, gue ke sono kan dalam rangka kerja ...) Tapi setiap ada kesempatan gue minta buat difoto sama LO-nya ... Hehehehehe .... Nih foto-fotonya ...

Foto di depan pintu masuk hotel di Singapore.

Di depan Capitol Building, Singapore (Minta difoto sama cewek cakep yang lagi lewat, hehehe ...)


Kecepetan sampe di Changi buat terbang ke Hongkong, ya ... foto-foto dulu lah ....


Sampe di Hongkong udah sore, masuk hotel, trus jalan-jalan sebentar ...


Di sela-sela meeting di IFC Two, gue diajak makan siang di IFC Mall bareng klien dan para pengacaranya. Foto diambil di depan pohon natal yang gelayutan di ceiling ... (alias gak pake tiang) ...


Pemandangan dari jendela restoran di IFC Mall.


Seusai meeting udah malem, gue diajak makan malem di Rainbow Sea Food Restaurant (katanya sih punya Jackie Chan) di Lamma Island. Sambil nunggu ferry-nya dateng, ngapain lagi kalo bukan foto-foto. Ini foto diambil dari Pier 9 yang gak jauh dari gedung IFC Two. (Tinggi banget, bow! Gue meeting di lantai 63!)


Pemandangan malam dari Pier 9



Sebelom pulang, masih sempet ke Park Lane trus difoto di depan Sogo (blom buka soale ... Hehehe ... Begitu buka gak sempet belanja, karena cuma punya 45 menit! Dapet apaan?)

Tapi seneng juga sih ... Kapan lagi bisa jalan-jalan gratis ??